Diperkirakan,
sawah yang ‘diukir’ di gunung Ifugo ini, dibuat dengan peralatan yang
sangat tradisional oleh nenek moyang bangsa Filipin. Sawah petak ini
berada di 1.500 meter di atas permukaan laut dan mengelilingi lereng
gunung sejauh 10.360 kilometer persegi.
Yang luar biasa, nenek
moyang sudah mengatur sedemikian rupa pengairan sawah yang berasal dari
hutan yang berada atas persawahan itu. Penduduk setempat sampai hari
ini masih menanam pati juga sayuran di sawah itu.
Erosi,
merupakan salah satu ancaman bagi keberadaan sawah kuno ini. Karenanya,
pemerintah juga warga sekitar sangat peduli hal ini, perawatan serta
rekonstruksi dilakukan terus menerus, untuk menjaga kelestariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar